Cari Blog Ini

Kamis, 15 Oktober 2015

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN


Persediaan (Inventory) mrpk elemen utama dari Modal Kerja karena :
1.  Jml persediaan paling besar dj dibanding dg Modal Kerja lainnya
2.  Aktiva yg selalu dlm keadaan berputar, di mana secara terus menerus mengalami perubahan
3. Tingkat likuiditasnya paling rendah

Penetapan persediaan harus tepat, krn resiko/kesalahan dlm penetapan persediaan akan berakibat langsung bagi perolehan laba, sebab:
1.   Jika persediaan terlalu tinggi, maka biaya penyimpanan juga tinggi
Jika Investasi dibiayai Modal Asing    à biaya bunga
Jika Investasi dibiayai Modal Sendiri à Opportunity cost

2.   Jika persediaan terlalu kecil, maka proses produksi akan terganggu à penjualan turun, akibatnya:
Perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen
Turunnya market share
Turunnya laba

PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN DAGANG DAN INDUSTRI
1.   Perusahaan Dagang
Persediaan barang dagangan ( Merchandise Inventory)
Tingkat Perputaran :
Kas 1 à Persediaan Barang Dagangan à Kas 2
Kas 1 à Persediaan Barang Dagangan à Piutang à Kas 2

                                                              Net Sales
Turnover Merchandise =
                                                          Avg. Merchandise inventory
                                                                   at sales price

Atau

                                                     Cost of Goods Sold
Turnover Merchandise =
                                                          Avg. Merchandise inventory
                                                                            at cost

Contoh 1 :

PT “FUTIA”

LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
Persediaan 1/1

40.000
Pembelian
380.000

Biaya Pembelian
20.000



400.000


440.000
Persediaan 31/12

80.000
Harga Pokok Penjualan

360.000

Perputaran Persediaannya adalah:

1. Rata-rata  Persediaan             =


2. Perputaran Persediaan           =


3. Hari rata-rata Penjualan                  =



Perusahaan Industri
Ada 3 jenis persediaan:
1.   Persediaan Bahan Baku (Raw material Inventory)
2.   Persediaan Bahan dalam Proses (Working in Process)
3.   Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory)

Perputaran Persediaan Barang dalam Industri

                             Bahan Baku
Kas 1          à      Barang dalam Proses                   à   Kas 2
                             Barang Jadi

PENGENDALIAN BAHAN BAKU

Masalah:
1.   Berapakah jumlah kebutuah bahan baku yg harus di penuhi dlm satu periode:
Harus sesuai dengan proses produksi
Jika jumlah Bahan Baku > kebutuhan bahan baku
Menunjukkan bahan baku berlebihan, sehingga perusahaan akan menanggung resiko biaya simpan dan biaya banga tinggi.
Jika jumlah Bahan Baku terlalu kecil, akan menghambat jalannya proses produksi

2.   Bagaimanakah cara Pengadaan Bahan Baku
Ada 4 cara dalam Pengadaan Bahan Baku
1.   Jumlah keseluruhan dibeli sekaligus
2.   Dibeli secara bertahap
3.   Pembeliaan dengan EOQ
4.   Just in time (JIT)

Ad. 1. Pembelian sekaligus
Keuntungan :
1.   Frekuensi pembelian kecil, sehingga biaya pembelian dapat minimal
2.   Perusahaan tidak kuatir akan kekurangan Bahan Baku
3.   Perusahaan mempunyai persediaan yang cukup, sehingga stock persediaan rendah
4.   Proses produksi dapat berjalan lancar

Kerugian:
1.   Biaya simpan tinggi
2.   Perusahaan harus menanggung biaya oportunity cost, karena dananya sudah terlanjur dibelikan Bahan Baku

Ad. Pembelian Bertahap
Keuntungan:
Biaya simpan menjadi kecil

Kerugian :
Biaya pesan menjadi tinggi, karena frekuensi pembelian berulang-ulang

Antara pembelian sekaligus dan pembelian bertahap akan timbul 2 biaya yang saling bertentangan yaitu:
1.   Biaya pesan (ordering cost / OC)
Biaya yang dipengaruhi oleh frekuensi pemesanan

Rumus                 =  ( R  x OC ) / Q
R       = Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
OC   = Biaya pemesanan tiap kali pesan
Q      = Jumlah pesanan

2.   Biaya simpan (carrying cost / CC)
Biaya yang berubah sesuai dengan jumlah pembelian (biaya yg harus ditanggung perusahaan sehubungan dengan adanya bahan baku yang disimpan)

Rumus                 = Q/2   x  P   x CC
Q      = Jumlah pesanan
P       = Harga bahan baku per unit
CC    = Biaya penyimpanan (carrying cost) dalam prosentase
   rata-rata persediaan
Hubungan antara Biaya  pemesanan dan biaya penyimpanan  

Jika Kuantitas besar                    à      OC ¯          à      CC ­
Kuantitas Kecil            à      OC ­          à      CC ¯

Yang termasuk Ordering Cost (Proucurement) :
1.    Biaya selama proses persiapan :
a.   Persiapan yang diperlukan untuk pesanan
b.   Penentuan besarnya kuantitas yang akan di pesan
2.    Biaya pengiriman pesanan
3.    Biaya penerimaan barang
4.    Biaya selama proses pembayaran

Yang Termasuk Carrying Cost (Storage)
1.    Biaya sewa gudang
2.    Biaya pemeliharaan
3.    Biaya untuk menimbang barang
4.    Biaya Asuransi
5.    Biaya Modal
6.    Pajak dari pada stock yang ada di gudang

3.   EOQ (Economic Order Quantity)
Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang ekonomis.
Pembelian bahan baku yang optimal dengan biaya minimal

Dasar penentuan : Perimbangan antara OC dan CC

Syarat pembelian dengan EOQ

1.    Harga pembelian per unit konstan
2.    Bahan baku selalu tersedia di pasar setiap saat dibutuhkan
3.    Kebutuhan Bahan Baku tersebut relatif stabil sepanjang tahun





Biaya Penyimpanan     =        Biaya Pemesanan

Q/2  x  P    x CC          =       ( R     x OC ) / Q
Q2     x  P    x CC          =       2       x  R   x  OC
Q2                                                        =              2   x   R   x   OC

                                                     P    x   CC

 Q                                                         =              2   x   R   x   OC

                                                     P    x   CC


Hubungan antara OC, CC dan EOQ
Biaya
 










0                                            Kuantitas (Q)

REORDER POINT (ROP)
Metode yang digunakan untuk menentukan saat harus diadakan pemesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan bahan baku yang dipesan di atas safety stock sama dengan nol.

Cara Menetapkan ROP
1.    ROP = Kebutuhan Lead Time + Prosestase tertentu dr. Safety
                                                           Stock
2.    ROP = Kebutuhan Lead Time + Safety Stock

Lead Time = Penggunaan bahan baku selama tenggang waktu mendapatkan barang.

MINIMUM DAN MAKSIMUM KUANTITAS PERSEDIAAN
Yakni metode yang digunakan untuk menentukan jumlah persediaan minimum dan persediaan maksimum yang ada di gudang.

Max. = Safety Stock + EOQ

Min. = Jumlah persediaan minimum di gudang (Safety Stock)

JUST IN TIME (JIT)
Persediaan diperoleh dan dimasukkan dalam produksi tepat pada saat dibutuhkan.
Hal yang dibutuhkan:
1.    Sistem informasi persediaan dan produksi yang tepat
2.    Pembelian dengan efisiensi tinggi
3.    Pemasok yang dapat diandalkan
4.    Pengelolaan yang efisien


Tidak ada komentar:

Posting Komentar