Persediaan (Inventory) mrpk elemen utama dari Modal
Kerja karena :
1. Jml persediaan paling besar dj dibanding dg
Modal Kerja lainnya
2. Aktiva yg selalu dlm keadaan berputar, di mana
secara terus menerus mengalami perubahan
3.
Tingkat likuiditasnya paling rendah
Penetapan persediaan harus
tepat, krn resiko/kesalahan dlm penetapan persediaan akan berakibat langsung
bagi perolehan laba, sebab:
1. Jika
persediaan terlalu tinggi, maka biaya penyimpanan juga tinggi
Jika Investasi dibiayai Modal
Asing à biaya bunga
Jika
Investasi dibiayai Modal Sendiri à Opportunity cost
2. Jika
persediaan terlalu kecil, maka proses produksi akan terganggu à
penjualan turun, akibatnya:
Perusahaan tidak dapat
memenuhi permintaan konsumen
Turunnya market share
Turunnya laba
PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN
DAGANG DAN INDUSTRI
1. Perusahaan
Dagang
Persediaan barang dagangan (
Merchandise Inventory)
Tingkat Perputaran :
Kas 1 à
Persediaan Barang Dagangan à
Kas 2
Kas 1 à
Persediaan Barang Dagangan à
Piutang à
Kas 2
Net Sales
Turnover
Merchandise =
Avg.
Merchandise inventory
at
sales price
Atau
Cost of Goods Sold
Turnover
Merchandise =
Avg.
Merchandise inventory
at cost
Contoh 1 :
PT “FUTIA”
LAPORAN HARGA POKOK
PENJUALAN
|
||
Persediaan
1/1
|
|
40.000
|
Pembelian
|
380.000
|
|
Biaya
Pembelian
|
20.000
|
|
|
|
400.000
|
|
|
440.000
|
Persediaan
31/12
|
|
80.000
|
Harga
Pokok Penjualan
|
|
360.000
|
Perputaran Persediaannya
adalah:
1. Rata-rata Persediaan =
2. Perputaran Persediaan =
3. Hari rata-rata Penjualan =
Perusahaan
Industri
1. Persediaan
Bahan Baku (Raw material Inventory)
2. Persediaan
Bahan dalam Proses (Working in Process)
3. Persediaan
Barang Jadi (Finished Goods Inventory)
Perputaran Persediaan Barang
dalam Industri
Bahan Baku
Kas 1 à Barang
dalam Proses à Kas 2
Barang Jadi
PENGENDALIAN BAHAN BAKU
Masalah:
1. Berapakah
jumlah kebutuah bahan baku
yg harus di penuhi dlm satu periode:
Harus sesuai dengan proses
produksi
Jika jumlah Bahan Baku >
kebutuhan bahan baku
Menunjukkan bahan baku berlebihan, sehingga
perusahaan akan menanggung resiko biaya simpan dan biaya banga tinggi.
Jika jumlah Bahan Baku terlalu kecil, akan
menghambat jalannya proses produksi
2. Bagaimanakah
cara Pengadaan Bahan Baku
1. Jumlah
keseluruhan dibeli sekaligus
2. Dibeli
secara bertahap
3. Pembeliaan
dengan EOQ
4. Just
in time (JIT)
Ad. 1. Pembelian sekaligus
Keuntungan :
1. Frekuensi
pembelian kecil, sehingga biaya pembelian dapat minimal
2. Perusahaan
tidak kuatir akan kekurangan Bahan Baku
3. Perusahaan
mempunyai persediaan yang cukup, sehingga stock persediaan rendah
4. Proses
produksi dapat berjalan lancar
Kerugian:
1. Biaya
simpan tinggi
2. Perusahaan
harus menanggung biaya oportunity cost, karena dananya sudah terlanjur
dibelikan Bahan Baku
Ad. Pembelian Bertahap
Keuntungan:
Biaya simpan menjadi kecil
Kerugian :
Biaya pesan menjadi tinggi,
karena frekuensi pembelian berulang-ulang
Antara pembelian sekaligus dan pembelian bertahap akan
timbul 2 biaya yang saling bertentangan yaitu:
1. Biaya
pesan (ordering cost / OC)
Biaya yang dipengaruhi oleh
frekuensi pemesanan
Rumus = ( R x OC ) / Q
R = Jumlah kebutuhan bahan baku
per tahun
OC = Biaya pemesanan tiap kali pesan
Q = Jumlah pesanan
2. Biaya
simpan (carrying cost / CC)
Biaya yang berubah sesuai
dengan jumlah pembelian (biaya yg harus ditanggung perusahaan sehubungan dengan
adanya bahan baku
yang disimpan)
Rumus = Q/2 x P x
CC
Q = Jumlah pesanan
P = Harga bahan baku
per unit
CC = Biaya penyimpanan (carrying cost) dalam prosentase
rata-rata persediaan
Hubungan antara Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
Jika Kuantitas besar à OC ¯ à CC
Kuantitas
Kecil à OC à CC ¯
Yang
termasuk Ordering Cost (Proucurement) :
1. Biaya
selama proses persiapan :
a. Persiapan
yang diperlukan untuk pesanan
b. Penentuan
besarnya kuantitas yang akan di pesan
2. Biaya
pengiriman pesanan
3. Biaya
penerimaan barang
4. Biaya
selama proses pembayaran
Yang
Termasuk Carrying Cost (Storage)
1. Biaya
sewa gudang
2. Biaya
pemeliharaan
3. Biaya
untuk menimbang barang
4. Biaya
Asuransi
5. Biaya
Modal
6. Pajak
dari pada stock yang ada di gudang
3. EOQ
(Economic Order Quantity)
Metode yang digunakan untuk
menentukan jumlah pembelian bahan baku
yang ekonomis.
Pembelian bahan baku yang optimal dengan
biaya minimal
Dasar penentuan : Perimbangan
antara OC dan CC
Syarat pembelian dengan EOQ
1. Harga
pembelian per unit konstan
2. Bahan
baku selalu
tersedia di pasar setiap saat dibutuhkan
3. Kebutuhan
Bahan Baku tersebut relatif stabil sepanjang tahun
Biaya Penyimpanan = Biaya
Pemesanan
Q/2 x
P x CC = ( R x OC ) / Q
Q2 x P x CC = 2 x R x OC
Q2 = 2 x
R x OC
P
x CC
Q = 2 x
R x OC
P
x CC
Hubungan antara OC, CC dan EOQ
Biaya
0 Kuantitas
(Q)
REORDER
POINT (ROP)
Metode yang digunakan untuk
menentukan saat harus diadakan pemesanan lagi sedemikian rupa sehingga
kedatangan atau penerimaan bahan baku
yang dipesan di atas safety stock sama dengan nol.
Cara Menetapkan ROP
1. ROP
= Kebutuhan Lead Time + Prosestase tertentu dr. Safety
Stock
2. ROP
= Kebutuhan Lead Time + Safety Stock
Lead Time = Penggunaan bahan baku selama tenggang
waktu mendapatkan barang.
MINIMUM DAN MAKSIMUM KUANTITAS PERSEDIAAN
Yakni metode yang digunakan
untuk menentukan jumlah persediaan minimum dan persediaan maksimum yang ada di
gudang.
Max. = Safety Stock + EOQ
Min. = Jumlah persediaan
minimum di gudang (Safety Stock)
JUST IN
TIME (JIT)
Persediaan diperoleh dan
dimasukkan dalam produksi tepat pada saat dibutuhkan.
Hal yang dibutuhkan:
1. Sistem
informasi persediaan dan produksi yang tepat
2. Pembelian
dengan efisiensi tinggi
3. Pemasok
yang dapat diandalkan
4. Pengelolaan
yang efisien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar